Selasa, 24 Mei 2011

Keutamaan Membaca Sholawat di Hari Jum'at


Hari jum’at adalah hari yang mulia. Terkabulnya sebagian do’a. barangsiapa yang mau memperbanyak do’a pada hari itu, niscaya Allah akan menurunkan rahmat kepadanya. Dia akan diberi kemuliaan disisinya, dan disisi para nabi. Diriwayatkan oleh Abu Amer dari ayahnya. Dan ayahnya dari neneknya, bahwasanya Rosullullah pernah bercerita sebagai berikut:

Di belakang gunung “gaaf” terdapat tanah sebidang yang tandus. Warnanya putih tidak ditumbuhi selembar rumput. Luasnya seluas tujuh kali dunia. Disana penuh sesak para malaikat. Seandainya ada jarum dijatuhkan ke atas sana, maka tak mungkin bisa terjatuh ke tanah. Karena rapatnya malaikat disana. Ditangan para malaikat terdapat selembar bendera, panjangnya empat puluh fasakh. Tiap-tiap bendera terdapat tulisan “La ilaha illallah, Muhammad Rosullullah”.

Para malaikat-malaikat itu berkumpul tiap hari jum’at di sekitar gunung “gaaf”, memohon kepada Allah dan mendo’akan keselamatan bagi umat nabi Muhammad .SAW. Bila fajar dating, mereka berdo’a, “Ya Allah, ampunilah dosa orang yang mandi dan menghadiri sholat jum’at”. Kemudian Allah berfirman, “Wahai para malaikat-Ku! Apa yang kau kehendaki dan kau inginkan?”.

“Kami menginginkan agar Engkau mengampuni dosa umat Muhammad”, jawab para malaikat. “Aku telah mengampuni mereka”, firman Allah.

Demikianlah sebuah hadits yang diriwayatkan di atas. Betapa mulia hari jum’at. Setiap jum’at para malaikat berbaris rapat dan mendo’akan kepada semua umat Muhammad. Dan barang siapa mandi pada hari itu juga, maka Insya Allah dosa-dosanya diampuni dan dijanjikan masuk Surga.

Jum’at adalah hari yang paling mulia. Sebab hari itu Nabi Adam diciptakan Allah. Sebenarnya banyak peristiwa yang sangat penting, yang terjadi pada hari jum’at. Diantaranya Nabi Adam dimasukkan ke dalam surga juga pada hari jum’at, lalu dikeluarkan juga pada hari jum’at. Nabi Adam juga meninggal dunia juga pada hari jum’at. Bahkan sangkakala ditiup, tanda kehancuran dunia/ hari kiamat datang pada hari jum’at. Itulah sebabnya, mengapa hari jum’at dikatakan mulia.

Oleh karenanya, sangat dianjurkan kepada kaum muslim untuk menyempatkan waktu di hari jum’at, demi membaca Sholawat. Sebab ada juga riwayat yang menjelaskan, barang siapa membaca sholawat sebanyak delapan puluh kali di saat hari jum’at, maka dosanya diampuni selama delapan puluh tahun. Dengan catatan membaca sholawat secara ikhlas. Dan barangsiapa yang menyempatkan membaca sholawat sebanyak itu manjelang sholat Ashar, maka akan mencatatnya bahwa amalan itu sama ibadah selama 80 tahun.

Riwayat yang menyatakan tersebut di atas adalah, “Barang siapa membaca sholawat atasku pada hari jum’at sebanyak delapan puluh kali, dosanya akan diampuni selama delapan puluh tahun lamanya. Para sahabat lalu bertanya: “Wahai Rosullullah: bagaimana cara membaca sholawat atasmu?”. Jawab Rosullullah: “Bacalah, Allahumma Sholli ‘alaa Muhammadin abdika wanabiyyika warosulika Nabiyyil ummiyyi (Wahai Allah, berikan sholawat atas nabi Muhammad hamba-Mu, Muhammad Rosul-Mu yakni Nabi yang ummi)”.
Bayangkan betapa besar harga sebuah kalimat sholawat. Apalagi jika dibaca pada hari jum’at. Sekali membaca sholawat serta salam atas Rosullullah, maka akan diampuni dosanya dan dicatat sama dengan beribadah selama delapan puluh tahun. Sekarang timbul pertanyaan dihati kita, Apakah seorang muslim cukup hanya membaca sholawat saja?. Tanpa beribadah sholat?. Tidak, selain bersholawat , tentunya kita harus melakukan syari’at dan ibadah yang sifatnya wajib. Sholawat akan diterima Allah, jika yang membacanya itu adalah orang mukmin. Malaikat akan turun ke bumi dan membawa secarik kertas berikut penanya, untuk mencatat amalan sholawat. Yang kelak amalan itu akan mempermudah nasib seseorang di alam akhirat.

Sholawat atas Nabi Muhammad .SAW bisa juga membebaskan seseorang dari siksa. Tampaknya pernyatan itu terlalu berlebihan, namun demikianlah Allah Maha Pengampun, Allah Maha Bijaksana terhadap hamba-hamba-Nya. Diriwayatkan bahwa ada seorang wanita datang dan mengadu kepada hasan basri, ia mengadukan anak putrinya yang telah mati.

Sesampai di rumah menjelang tidur, wanita tadi membaca sholawat. Lalu tertidur, dalam tidurnya dia bermimpi bertemu dengan anaknya yang telah meninggal dunia. Wanita itu melihat anaknya berpakaian dari api neraka. Lehernya dibelenggu, kedua kaki tangannya diikat dangan tali dari api. Wanita itu kemudian terbangun dari tidurnya. Dia menangis, merasa takut dan kasihan kepada yang disayang. Wanita itu kemudian pergi mengadu kepada hasan basri. Hasan basri mendengar cerita mimpi wanita yang datang kepadanya jadi ikut bersedih.

Selang beberapa minggu, hasan basri sendiri bermimpi. Dia melihat seorang gadis, sang anak gadis telah berada di dalam Surga. Tubuhnya putih bersih. Duduk santai di atas tempat tidur. Dikepalanya ada tutup mahkota yang memancar ke timur dan ke barat. Dia lalu menegur hasan basri.

“Hei Ustadz, lupakah engkau denganku?”
“Ya, aku lupa. Siapa engkau wahai anak gadis?”, Tanya hasan basri yang masih penasaran.
“Aku anak seorang wanita yang beberapa hari yang lalu meminta kau mengajarinya bersholawat”, jawabya.
“Berkat amalan apakah sehingga kau sekarang mendapatkan tempat yang terbaik”. Tanya hasan basri heran.
“Berkat seorang pemuda yang melewati kuburanku. Dia lalu membaca sholawat satu kali. Yang mana sholawat itu di tujukan kepada ahli kubur. Lalu terdengarlah seruan: lepaskanlah siksa untuk mereka, dan selamatkan dari belenggu. Sebab mereka mendapat sholawat Nabi”. Demikian sang putri menceritakan. Hasan basri lalu terbangun dari tidurnya.

Nah, dari beberapa riwayat di atas. Tentu, kita sebagai seorang muslim dan mukmin terdorong untuk memperbanyak bersholawat kepada Nabi, terutama kepada Nabi Muhammad .SAW. Sholawat dapat dibaca kapan saja, tidak hanya pada hari jum’at, namun dapat dibaca pada hari-hari lain. Begitu banyak keistimewaan dan manfaat dari sholawat sehingga sungguh tidak terpujinya kita bila tidak menyempatkan waktu untuk bersholawat. Ayo, mulai sekarang!. Kita bersholawat kepada Nabi Muhammad .SAW, Insya Allah kita akan menjadi hamba dan umat yang mulia.Aa…mi…n

Tidak ada komentar:

Posting Komentar